Parametrik dan NonParametrik

Asosiatif: Pengujian Hipotesis Parametrik (Pearson Product Moment)

            Scatterplot atau diagram penyebaran adalah grafik dari dua variabel yang menunjukkan bagaimana skor untuk individu pada satu variabel berasosiasi dengan skornya pada variabel lainnya (Morgan, 2010).

Korelasi Pearson Product Moment

Salah satu statistic asosiatif parametrik adalah korelasi pearson product moment. Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel bila kedua data tersebut berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel tersebut adalah sama.

            Koefisien korelasinya berskala antara -1,00 dan 1,00 dan semakin dekat ke salah satu dari batas itu, semakin kuat hubungan antara keduanya variabel (Howell, 2011). Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika koefisien korelasinya negative, maka hubungan antara variabel x dan y berbanding terbalik dan jika koefisien korelasinya positif maka hubungan antara variabel x dan y berbanding lurus.

            Asumsi dan kondisi dalam menggunakan korelasi Pearson Product Moment (Morgan,2004):

1. Kedua variabel x dan y memiliki hubungan linier (Pearson r tidak akan mendeteksi hubungan lengkung kecuali jika mengubah variabel.)

2. Skor pada satu variabel berdistribusi normal untuk setiap nilai variabel lainnya dan sebaliknya.

3. Outliers atau skor eksrim dapat memiliki pengaruh besar pada korelasi.


Cara Pengujian Hipotesis pada Korelasi Pearson Product Moment

1. Pastikan data yang digunakan sesuai asumsi dan kondisi korelasi Pearson Product Moment

2. Tentukan H0 penelitian, biasanya H0 dalam korelasi menyatakan “tidak ada hubungan antara variabel x dan y”

3. Hitung koefisien korelasi (r), dapat dengan cara manual, excel, maupun SPSS. Hasil tersebut nantinya akan dinamai dengan rhitung

4. Tentukan taraf signifikansinya atau p (dalam pendidikan biasanya taraf signifikansi 5% atau 0,05)

5. Bandingkan nilai rhitung dengan rtabel. rtabel







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum I Newton

Jenis-Jenis Gaya dan Hukum III Newton

Hukum II Newton